Senin, Januari 19, 2009
Minggu, Januari 18, 2009
Ini Dia, 5 Netbook Terlaris!
Sub notebook atau yang lebih akrab dikenal sebagai netbook juga punya peringkat berdasarkan jumlah permintaan terhadap produk tersebut. Semakin banyak produk tersebut dibeli artinya peringkat daya jual pun semakin tinggi. Peminat netbook kini semakin meningkat jumlahnya, faktor kepraktisan yang diusung notebook mini rupanya telah berhasil memikat penggunanya.
Selain ringan dibawa bepergian dan tersedianya kebutuhan komputer dasar, netbook masa kini juga banyak mengemas fitur atraktif seperti internet. Jika dibandingkan notebook, netbook juga memiliki keunggulan dalam segi harga. Ya, rata-rata netbook dibandrol dengan harga yang lebih terjangkau kantong.
Asus EeePC 1000H 80G XP, inilah netbook yang menempati posisi pertama. Netbook yang mengandalkan prosesor Intel Atom N270 1.6GHz. Dilengkapi dengan layar lebar berukuran 10 inci dengan harddisk 80GB. Asus EeePC 1000H 80G XP ini dibandrol seharga US$449.
Posisi kedua ditempati oleh Lenovo IdeaPad S10, juga membenamkan prosesor Intel Atom N270. Layar yang diusung pada netbook ini lebih luas, sekitar 10,2 inci. Harddisk yang digunakan pun lebih lega, yaitu 160GB. Harga yang dipatok pada netbook ini sekitar US$449.
Acer Aspire One adalah netbook yang menempati posisi ketiga, pun dengan porsesor yang sama dengan Asus EeePC 1000H 80G XP. Sayangnya, Acer mengusung layar yang lebih sempit, sekitar 8.9 inci. Namun demikian, netbook 6 cell ini dibandrol dengan pada kisaran yang paling terjangkau, sekitar US$ 349.
Kali ini Asus menggondol dua posisi sekaligus dalam jajaran Top 5 netbook terlaris. Asus N10Jc adalah netbook yang menempati posisi kedua dari bawah. Untuk urusan prosesor, Asus tetap mengandalkan Intel Atom N270. Asus N10Jc datang dengan layar berukuran 10,2 inci serta harddisk 160GB. Kali ini Asus berani mematok harga yang lebih tinggi, yaitu US$649.
Terakhir adalah Dell Inspiron Mini 9 yang datang dengan warna-warni ciamik. Prosesor Intel Atom boleh berlega hati, pasalnya kelima netbook terlaris tersebut mengandalkan N270. Tampil beda dengan netbook lainnya, Dell Inspiron Mini 9 menanamkan media simpan jenis Solid State Drive 8GB. Dell melego netbooknya ini seharga US$474.Solusi Intel Classmate PC Sokong Pendidikan Global
Sebuah desain ganda Classmate PC berbasis Intel diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan pelajar Sekolah Dasar (SD) di seluruh dunia. Desain yang diusung mengikuti moda yang sudah ada sebelumnya, yaitu clamshell.
Desain baru yang tetap berbasis pada Intel Corporation ini berubah secara langsung dari bentuk clamshell ke tablet mode, ditambah dengan layar sentuh untuk memberikan pengalaman yang lebih intuitif di dalam kelas. Desain putar 180 derajat, kamera putar, serta layar sentuhnya akan mampu mendorong interaksi kelas yang fleksibel serta kerja sama antar murid yang lebih alami.
Saat yang sama, Intel juga memperkenalkan Intel Learning Series, sebuah inovasi yang mengintegrasikan perangkat keras, perangkat lunak dan layanan yang didesain khusus untuk dunia pendidikan. Intel Learning Series mendukung perusahaan teknologi untuk membuat produk dan pelayanan khusus di negara mereka masing-masing. Tentunya yang berinovasi di dalam desain classmate PC, tujuannya tak lain untuk meningkatkan pengalaman pelajar dengan teknologi.
"Pendidikan adalah salah satu cara terbaik untuk membangun masa depan bagi individu,masyarakat, bahkan negara," kata Lila Ibrahim, General Manager Intel Emerging Markets Paltform Group. Dibangun dengan arsitektur Intel dan didukung oleh prosesor Intel Atom, netbook dengan penggunaan khusus ini menyediakan PC yang terjangkau dan berfungsi untuk mendukung berbagai macam aplikasi dan aktivitas yang dapat digunakan di kelas.
Dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelajar, classmate PC ini sangat kecil dan paktis untuk ditenteng. Dilengkapi pula dengan keyboard anti air, classmate PC juga mudah dikemas (backpack friendly), yaitu tahan terhadap guncangan, apalagi siswa terkadang teledor meletakkan ranselnya. Dalam bentuk tablet, layar dari classmate PC konvertibel ini memiliki Palm Rejection, yaitu fitur yang didesain khusus untuk memungkinkan murid menulis seperti biasa dengan menopangkan tangan mereka pada layar sentuh. PC ini pun dilengkapi oleh perangkat lunak yang berorientasi pada pendidikan serat aplikasi dari perangkat lunak dan kontan dari vendor yang berada di dalam Intel Learning Series.
Sabtu, Januari 10, 2009
Malware Paling Berbahaya Berasal dari Internet
INFEKSI malware (program jahat) bisa bersumber dari beragam media. Namun, produsen solusi sekuriti Trend Micro Inc menemukan, malware paling berbahaya pada 2008 berasal dari internet.
Karena itu, pengguna komputer disarankan mengaktifkan antivirus ketika menjelajahi internet. Trend Micro memaparkan, pengguna internet menghadapi risiko besar karena ancaman dari internet meningkat hampir 2.000% sejak 2005.
Para ahli sekuriti Trend Micro menemukan, lebih dari 50% dari 100 malware paling ganas pada 2008 datang dari internet dan menginfeksi komputer tanpa diketahui pengguna.
Infeksi tersebut terjadi ketika pengguna membuka situs-situs yang telah terinfeksi malware, entah disengaja pengelola situs ataupun tidak sengaja karena pengelola situs tidak tahu bahwa situs mereka telah ditanami penyebar program malware oleh penjahat.
Setelah internet, infeksi malware terbesar kedua (43%) datang dari malware yang sudah menghuni sistem. Malware yang bersembunyi dalam sistem itu menggandakan diri dan menyebar ke komputer lain, tanpa diketahui pengguna sistem yang telah terinfeksi. Jika sistem yang diserang memiliki pertahanan yang kuat, maka malware tersebut tidak akan bisa masuk.
Namun, jika sistem yang diserang ternyata memiliki pertahanan lemah, maka malware masuk dan selanjutnya terus menyebar ke sistem lain dalam jaringan.
Trend Micro melanjutkan, infeksi terbesar ketiga (12%) berasal dari attachment dalam e-mail. Attachment itu umumnya berasal dari spam (e-mail sampah) yang dikirimkan orang-orang tidak dikenal.
Karena itu, pengguna e-mail harus berhati-hati membuka attachment atau mengklik link yang dikirimkan orang lain melalui e-mail. Caranya, instal antivirus tangguh yang mampu memindai attachment dalam e-mail. Dengan begitu, malware dapat ditumpas sebelum pengguna mengunduhnya.
Jika sistem pengguna sudah terinfeksi, maka penanganan malware menjadi semakin rumit. Sebab, komputer yang terinfeksi dapat mengirimkan e-mail berisi malware ke semua orang dalam daftar kontak. Akibatnya, pemilik e-mail itu dapat dituduh sebagai penyebar malware, kendati sesungguhnya dia tidak tahu apa-apa.
Selain ketiga cara itu, malware juga bisa menginfeksi sistem dengan berbagai cara lain. Di antaranya melalui media penyimpan eksternal, file multimedia yang diunduh dari jaringan peer-to-peer, dan bahkan link yang dikopi dalam komunikasi instant messaging (IM).
Ada fakta menarik dari laporan terbaru Trend Micro ini. Masing-masing wilayah di dunia ini ternyata memiliki kecenderungan infeksi berbeda. Di Amerika Utara, infeksi lebih banyak terjadi melalui internet, saat korban membuka situs-situs yang berisi program jahat. Di Asia Pasifik, infeksi lebih banyak terjadi melalui media penyimpan eksternal yang sering berpindah-pindah dari satu komputer ke komputer lain.
Ini terjadi karena tingkat penggunaan internet di Asia Pasifik relatif lebih rendah daripada di Amerika Utara. Malware menyebar secara offline melalui media penyimpan eksternal karena malware tersebut dapat otomatis menginstal diri ke komputer korban segera setelah media penyimpan eksternal itu dihubungkan ke komputer.
Di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, menurut Trend Micro, infeksi lebih banyak menyebar dengan cara yang lain lagi, yakni Trojan. Dalam metode ini, malware menyamar atau disamarkan sebagai file tidak berbahaya. Misalnya file musik digital MP3. Pengguna yang tidak waspada tergoda mengunduh file tersebut. Segera setelah unduh selesai, malware langsung menginfeksi komputer korban.
Trojan umumnya berasal dari situs-situs hiburan dewasa dan situs-situs berbagi-file (file-sharing) atau situs-situs tempat berbagi content bajakan.
Di wilayah Amerika Latin, penyebaran infeksi terjadi secara lebih kompleks. Hampir seluruh metode infeksi sukses berjalan di Amerika Latin
Kamis, Januari 01, 2009
4 Alternatif Menghindari 'Gigitan' Mouse
Berlin - Menggunakan mouse dalam jangka waktu yang lama, ditambah modelnya yang tidak pas, ternyata bisa menimbulkan 'gigitan' alias gangguan kesehatan yang dikenal dengan nama 'mouse arm'. Untuk menghindarinya, pertimbangkan jangka waktu penggunaan mouse dan bentuk mouse Anda.
'Mouse arm' sebenarnya adalah sebutan untuk sindrom RSI (Repetitive Stress Injury). Psikologis Hardo Sorgatz dari Technical University of Darmstadt mengungkapkan, bahwa gangguan kronik ini bisa dipicu jika ada gerakan berulang-ulang terus menerus saat memakai mouse.
Berikut beberapa saran untuk menghindari gangguan itu seperti dikutip detikINET dari MonsterSandCritics, Selasa (13/1/2009):
Pilih mouse berbentuk simetris, yang memungkinkan perpindahan antara tangan kanan dan kiri. Dengan mouse ini pula Anda bisa mengurangi stres. Hal ini dianjurkan oleh Ahmet Cakir, direktur sebuah institusi penelitian private milik Institut Ergonomik di Berlin.
Para ahli juga menyarankan penggunaan alat navigasi Tablet yang dilengkapi dengan stylus (sebuah pena yang biasanya digunakan untuk PDA atau layar sentuh). Tablet, umumnya memiliki skala permukaan monitor 1:1. Alat yang biasa digunakan oleh seniman grafis tersebut menghindari gerakan memutar yang biasa dilakukan pemakai mouse untuk melintasi layar.
Alternatif lain lagi adalah penggunaan trackball. Perangkat yang dijuluki 'anti mouse' ini berupa bola yang digerak-gerakkan oleh pengguna untuk mengarahkan pointer di layar. Tidak seperti mouse, trackball bersifat stasioner alias diam di tempat.
Selain itu, cara yang disebut paling efektif adalah dengan menggunakan roller mouse. Perangkat ini sekilas mirip tatakan keyboard dengan bagian khusus di depannya. Bagian depan itu dilengkapi dengan pemutar (roller) di bagian tengahnya, yang bisa diakses baik oleh tangan kanan atau kiri. Selain itu juga terdapat tombol untuk klik kanan, klik kiri, klik ganda dan scroll.
Namun meski beberapa saran telah diungkapkan, Hardo Sorgatz menegaskan bahwa sakit yang dialami pengguna, selain dari mouse, bisa juga disebabkan oleh area kerja secara keseluruhan. Pengguna disarankan memeriksa postur duduk, atau ketinggian meja yang dipakai.
Sumber: detik.com